Tuesday, 26 December 2017

Perbedaan Persalinan Normal, Vaginal, dan Caesar

perbedaan persalinan normal, vaginal, caesar
by @jendelawarna
Sering kali kita menggunakan istilah persalinan normal atau persalinan caesar untuk menanyakan proses persalinan yang dialami oleh seorang ibu yang baru saja melahirkan. Jarang kita temui ada yang menanyakan persalinan vaginal. Padahal sebenarnya persalinan vaginal adalah persalinan yang lebih banyak kita temui, karena persalinan vaginal belum tentu normal. Berikut penjelasan singkat yang saya kutip dari dr. Yudhistya SpOG tentang persalinan normal dan vaginal
Persalinan normal adalah persalinan melalui jalan lahir (vagina) yang memiliki ciri-ciri:
  • Usia kehamilan antara (37-41 minggu)
  • Berat bayi (2500-4000 gram)
  • Ibu melahirkan dengan tenaganya sendiri
  • Kemajuan persalinan lancar
  • Ketuban pecah setelah pembukaan 5 cm
  • Ibu dan bayi sehat tanpa komplikasi


Persalinan vaginal belum tentu normal jika
  • Prematur (kurang bulan)
  • Posterm (lewat HPL)
  • Bayi kecil (<2500 gram)
  • Bayi besar (>4000 gram)
  • Persalinan tidak lancar, dipacu atau diinduksi
  • Ketuban pecah sebelum pembukaan 5 cm
  • Ada penyakit lain (preeklamsia, asma, dll)
  • Ada komplikasi di ibu (perdarahan, dll)
  • Ada masalah di bayi (asfiksia, nelan ketuban, gagal nafas, kembar)
  • Vakum atau forseps

Persalinan melalui operasi Caesar adalah persalinan dengan mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut ibu, bukan dari vagina. Kondisi yang menyebabkan operasi Caesar antara lain:
  • Ukuran bayi terlalu besar, sedangkan panggul ibu sempit
  • Bayi menderita kelainan (spina bifida)
  • Posisi kepala bayi tidak di bawah (sungsang)
  • Ibu memiliki penyakit jantung atau keadaan yang beresiko jika melahirkan vaginal
  • Penurunan suplai darah ke plasenta sebelum melahirkan
  • Ibu terinfeksi HIV
Demikian penjelasan singkat terkait persalinan vaginal maupun caesar. Tentunya setiap ibu memiliki harapan dapat melahirkan secara normal. Namun tenaga medislah yang lebih tau kondisi ibu dan bayi saat persalinan, dan langkah terbaik yang harus diambil demi keselamatan ibu dan bayi. Semoga tulisan ini bermanfaat, tetap semangat menjadi ibu terbaik untuk ananda. 

Saturday, 9 December 2017

Cara Non-aktifkan Aksesibilitas Smartphone Android

Ibu-ibu atau Bapak-bapak yang punya anak kecil dan sering pegang smartphone dekat anak. Pengalaman seperti itu ndak ya?? Suatu saat lalai sehingga anak yang bahkan belum menguasai smartphone mngoperasikan smartphone tanpa pengawasan, tahu-tahu smartphone sudah mengalami perubahan setting. Atau bahkan smartphone lupa dikunci keburu masuk tas atau pouch ya. Tiba-tiba kita dapati pengaturannya berubah karena tersentuh tangan tanpa sengaja. Atau yang lebih parah adalah iseng-iseng nyoba fitur yang bahkan kita tidak tahu manfaatnya. Ups.. fitur apa sih yang belum diketahui? Simak disini tentang Fitur Aksesibilitas HP Android

Share pengalaman saudara ketika mendapati smartphone androidnya tidak bisa dioperasikan secara normal, bahkan ia sudah menyangka smartphone Sam*ung tersebut rusak. Menurut ceritanya, smartphone dibeli dari orang asing di Negeri Jiran yang bahasannya menggunakan English. Tidak tahu awalnya bagaimana, tiba-tiba smartphone tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya dan terdapat gambar lambaian tangan disertai suara seorang perempuan yang terdengar asing karena menggunakan bahasa Inggris. Jangan keburu menyangka smartphone tersebut rusak ya sist, hanya pengaturannya dan perlakuan saja yang berbeda. Nah bagaimana cara mengembalikannya ke pengaturan normal? Simak penjelasan singkat berikut.

Gambar lambaian tangan pada bagian atas bar smartphone, disertai suara ketika kita memilih ikon tertentu adalah tanda fitur aksesibilitas / accessibility sedang aktif. Supaya fitur aksesibilitas tersebut non-aktif, kita perlu masuk bagian setting / pengaturan. Oiya... sebelumnya saya jelaskan dulu cara mengoperasikan smartphone ketika fitur aksesibilitas ini aktif, yaitu dengan menggunakan dua tangan kita. Maksudnya adalah menyapukan tangan kita secara bersamaan, tidak bisa menggunakan tangan sebelah secara bergantian seperti biasanya. Selain itu ketika memilih ikon tertentu tidak cukup dengan menyentuh sekali, tetapi harus diketuk dua kali.


Setelah bisa membuak kunci layar, masuklah pada bagian setting/ setelan.

Kemudian temukan fitur aksesibilitas / accessibility yang pada umumnya ditandai oleh ikon lambaian tangan


Pilihlah non-aktifkan fitur tersebut, atau non-aktifkan pada fitur TalkBack 

Setelah fitur tersebut non-aktif maka smartphone akan kembali normal sebagaimana sebelumnya yang cukup dioperasikan menggunakan satu tangan secara bergantian dan cukup satu sentuhan untuk memilih ikon tertentu. 
Semoga bermanfaat..

Fitur Aksesibilitas atau Accessibility HP Android

Aksesibilitas adalah suatu kemudahan untuk menjangkau obyek. Kata aksesibilitas ini dapat kita temui dalam smartphone ketika kita masuk pada bagian “setting” atau pengaturan. Fitur aksesibilitas ini diberikan pada smartphone android maupun IOS untuk penyandang disabilitas. Fitur aksesibilitas ini memudahkan pengguna yang disable dengan membantunya memperjelas fitur-fitur yang lain.
Masing-masing smartphone memiliki aksesibilitas yang kurang lebih hampir sama. Berikut penjelasan fitur aksesibilitas yang tersedia pada beberapa smartphone android.






  • TalkBack

Fitur TalkBack bekerja dengan membacakan setiap informasi yang ada di layar smartphone Android yang kita pegang, termasuk notifikasi layar, massanger, telepon, maupun konten website. Selain itu fitur TalkBack juga membacakan setiap sentuhan tangan pengguna dilayar ketika memilih dan mengaktifkan fitur. Fitur ini dapat membantu pengguna yang mengalami gangguan penglihatan.

  • Text-to-Speech



Text-to-Speech bekerja dengan membacakan teks dari konten website yang tersimpan pada aplikasi. Untuk menggunakan aplikasi ini, smartphone pengguna harus sudah mengunduh bahasa yang akan digunakan untuk medengarkan. Fitur ini sangat membantu bagi pengguna smartphone yang mengalami gangguan penglihatan.
  • Magnification Gesture / Isyarat Pembesaran

Fitur ini memberikan kemudahan pengguna untuk memperbesar dan memperkecil bagian layar dengan mengetuk layar tiga kali. Untuk menggeser bagian yang akan diperbesar cukup dengan menggeser /seret dua jari atau lebih melintasi layar atau mencubit menggunakan dua jari dan menyeret lebih kecil dan merentangkan lebih lebar.
  • Invert Colors / Inversi Warna

Fitur ini memberikan pilihan bagi pengguna android untuk menampilkan warna layar sesuai keinginan pengguna (black or white). Fitur ini sangat membantu ketika cahaya disekitar sedang terang atau redup, guna kejelasan mata melihat layar smartphone.
  • Negative Colors/ Koreksi Warna

Fitur ini memberikan pilihan yang menyempurnakan  invert colors dengan menyesuaikan pada peningkatan visibilitas layar.
  • Interaction Control/ Ganti Akses


Fitur ini memungkinkan pengguna mengontrol smartphone menggunakan kombinasi tertentu yng dapat dikonfigurasi. Fitur ini membantu pengguna yang memiliki gangguan motorik.

Demikian penjelasan singkat mengenai fitur aksesibilitas yang ada pada smartphone android. Cara mengembalikan pengaturan aksesibilitas dapat disimak Non-aktifkan Aksesibilitas Smartphone Android

Thursday, 3 August 2017

Obat Tradisional Dermatitis Atopik Pada bayi

dermatitis atopik
Dermatitis atopik atau yang kita kenal sebagai eksim merupakan peradangan yang terjadi pada kulit yang sensitif dan mudah teriritsi. Timbulnya dermatitis atopik pada kulit diawali dengan ruam dan muncul rasa gatal, kulit memerah, kering dan pecah-pecah. Dermatitis atopik adalah jenis penakit kulit yang tidak langsung hilang, melainkan bisa kambuh sewaktu-waktu. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada bayi, anak-anak dan akan menghilang dengan sendiri ketika anak mulai dewasa. Namun tidak menutup kemungkinan juga akan terus dibawa hingga dewasa. Dermatitis atopik pada bayi menurun dari salah satu anggota keluarga, misal dariayah atau dari ibu.

Apa Penyebab Dermatitis Atopik?

Penyebab pasti dermatitis atopik belum ditemukan, diduga berkaitan dengan faktor keturunan dan lingkungan. Para ahli memprediksi dermatitis atopik merupakan bentuk perlawanan imunitas tubuh terhadap bakteri atau iritan secara berlebihan. Penyakit ini tidak menular dan tidak mempengaruhi kesehatan anggota tubuh yang lain. Biasanya pada beberapa orang, dermatitis atopik muncul diakibtkan dari alergen tertentu, misalnya dari makanan seperti jenis telur, kacang-kacangan, susu, gandum. Selain itu juga dari alergen cuaca seperti hawa yang terlalu dingin, terlalu panas, serta dari iritan bahan kimia seperti sabun cuci atau jenis kain tertentu.

Bagaimana Gejala Dermatitis Atopik?

Pada umumnya dermatitis atopik terjadi pada bayi yang berumur 8 minggu- 6 bulan. Kemudian berangsur-angsur akan kambuh dan hilang sampai anak mulai dewasa. Sebagian anak akan sembuh sebelum dewasa, sebagian yang lain akan tetap mengalami dermatitis atopik yang sewaktu-waktu kambuh hingga ia dewasa, tergantung tingkat keparahan penyakitnya.
Gejala awal Dermatitis atopik adalah muncul ruam disertai rasa gatal berlebih kemudian diikuti kulit kering dan pecah-pecah yang kemudian terasa sakit. Gejala yang mencolok pada bayi adalah timbulnya lentingan pada daerah muka terutama pipi. Pada bayi biasanya menyebabkan rewel, gelisah dan tidak nyaman. Cara Mengatasi Bayi Rewel Menggunakan "Ayunan Sederhana"
Tingkat keparahan pada setiap penderita dermatitis atopik tidak sama. Bagi mereka yang masih menderita dermatitis atopik ringan, hanya merasa gatal pada bagian tertentu dan mencakup daerah yang sempit. Namun bagi mereka yang memiliki dermatitis atopik parah gejala yang ditimbulkan lebih serius, peradangan lebih luas dan gatal yang tidak kunjung reda. Bahkan gejala ini akan lebih parah jika digaruk, karena dapat menyebakan kulit luka dan infeksi.
Dermatitis atopik biasanya muncul pada bagian tubuh yang terlipat seperti ketiak, siku, lipatan lutut, leher, serta pipi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul seperti ruam dibagianpipi, serta leher yang terlihat memerah.

Bagaimana Mengobati Dermatitis Atopik?

Sejauh ini belum ditemukan obat dermatitis atopik yang dapat menyembuhkan secara permanen, namun hanya dapat meredakan gejalanya. Setiap timbul gejala dermatitis atopik dapat diberikan obat supaya gejalanya mereda, tetapi suatu saat akan dapat kambuh kembali. Salep yang mengandunng senyawa kortison dapat meredakan rasa gatal yang ditimbulkan serta mengurangi reaksi kulit terhadap alergen. Apabila ada bagian kulit yang sudah terinfeksi maka perlu ditambahkan antibiotik untuk mengatasinya.
Cara alami yang bisa dilakukan pada bayi penderita dermatitis atopik adalah memeriksa jenis alergen atau iritan penyebab kambuhnya. Apabila alergen terhadap bahan kimia, maka jangan menggunakan sabun mandi dulu selama beberapa hari, bisa menggantinya dengan air rebusan daun sirih. Saya sudah mencoba ketika anak saya kambuh diusianya sekitar 5 bulan dan ternyata sembuh. Apabila bayi alergen terhadap jenis makanan seperti telur, kacang-kacangan dan lain sebagaianya, sementara jangan mengonsumsi makanan tersebut. Sedangkan dari alergen suhu dan cuaca kita tidak bisa mengontrolnya sendiri, tergantung keadaan saat itu. Maka sebisa mungkin kita menyesuaikan diri dengan keadaan. Apabila suhu tinggi jangan pakaikan bayi baju yang tebal, pakaikan saja jenis cotton yang bisa menyerap keringat. Apabila suhu dingin, usahakan supaya bayi merasa nyaman dengan kehangatan.
Cara efektif yang lain apabila penderita dapat mendeteksi sejak awal maka pengobatan sejak dini dapat dilakukan, bahkan pencegahannya supaya tidak kambuh. Menghindari alergen dan iritan yang menyebabkan dermatitis atopik adalah pencegahan terbaik yang bisa dilakukan, selain itu mengonsumsi makanan yang sehat, dan menjaga kebersihan kulit.
Jika Dermatitis atopik sudah terjadi, maka hindarkanalergen penyebabnya. Misalnya alergen bahan kimia, jangan menggunakan sabun mandi gantilah dengan sirih yang direbus, menggunakan sarung tangan plastik ketika mencuci baju, dan menghindari kosmetik yang mengandung bahan kimia.

Adakah Akibat Dermatitis atopik?

Penderita dermatitis atopik memiliki kecenderungan mudah terinfeksi oleh virus maupun bakteri. Sehingga bisa mengalami alergi dari alergen maupun iritan yang berbeda.


Dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.

Cara Mengatasi Bayi Rewel Menggunakan “Ayunan Sederhana”

dokumentasi pribadi 
Diantara bunda sekalian tentu pernah mengalami sikecil rewel minta digendong terus, tidurnya tidak nyenyak, dan bunda juga khawatir sikecil jatuh dari dipan gara-gara sudah mulai aktif bergerak. Saya mau berbagi tips mengatasi hal tersebut bun...
Ceritanya berawal pada saat putri saya rewel setelah imunisasi, minta gendong terus padahal pundak sudah mulai panas. Waktu itu imunisasi polio 1/ BCG saat sikecil berumur satu bulan. Berhubung dirumah tidak ada ayunan, dan rumah minimalis dengan ruangan yang cukup untuk dipan saja akhirnya saya coba membuat ayunan sederhana yang nempel pada dipan. Awalnya sikecil nangis pada waktu diayunkan, tapi lama-lama senang dan tertidur pulas.
Bahan yang diperlukan cukup selendang, bantal bayi, dan bantal dewasa yang tipis.Berikut langkah-langkah membuatnya, sambil perhatikan gambar ya bun!

Langkah ke-1

Bentangkan selendang dan perkirakan sepanjang dipan yang akan dijadikan tempat menempelnya ayunan. Ikatkan ujung selendang pada bagian pojok dipan yang biasanya ada tongolannya. Ulangi ikatan dengan simpul yang kuat supaya sikecil aman, tidak terjatuh saat diayunkan.

Langkah ke-2

Ulangi langkah ke-1 pada dipan bagian sisi yang lain.

Langkah ke-3

Cek bagian bawah dengan menekan bagian dalam ayunan dan memperkirakan sekitar tiga jari dari lantai. Hal ini supaya ketika sikecil sudah dimasukkan ke dalam ayunan tidak menempel di lantai yang mengakibatkan ayunan tidak bisa berayun dengan baik.

Langkah ke-4

Cek bagian atas ayunan supaya tepat pada sisi atas dipan. Hal ini untuk membantu menyangga ayunan supaya lebih kuat danstabil saat berayun.

Langkah ke-5

Letakkan bantal bayi sebagai bantal sikecil di dalam ayunan. Apabila perlu bisa ditambahkan alas waterproof pada bagian bokong sikecil.

Langkah ke-6

Letakkan bantal tipis pada salah satu bagian ayunan tepat di bagian atas kepala sikecil. Hal ini bertujuan mempeluas permukaan ayunan agar sikecil tetap nyaman bernapas.

Selanjutnya sikecil siap dimasukkan ke dalam ayunan. Bunda maupun ayah bisa mengayun sikecil sambil berbaring di atas dipan. Sikecil nyaman, bunda dan ayah bisa tenang tanpa harus panas di pundak. Aman juga bagi sikecil yang sudah mulai aktif bergerak dan berguling-guling. Tidak khawatir terjatuh dari dipan pada saat ditinggal sebentar. Tidak disarankan bagi sikecil yang usianya sudah lebih dari lima bulan baru mulai diajari ayunan ya bun, khawatirnya berontak dan trauma. 
Silakan kunjungi video tutorialnya di halaman berikut
https://youtu.be/go3PwdWRepk

Selamat mencoba bunda... Semoga sikecil tidak rewel lagi...

Thursday, 20 July 2017

Keluarga muslim Ideal

Setiap muslim- muslimah yang lajang maupun telah berumah tangga tentu mendambakan memiliki dan membina keluarga ideal secara islami. Kenapa disini saya menyebut keluarga ideal, karena untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Terkadang antara idealita yang kita cita-citakan dan realita yang ada tidak sesuai. Meski demikian tidak lantas kita pesimis kemudian tidak berusaha dan membiarkan begitu saja. Selayaknya kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan rumah tangga islami sehingga menjadi keluarga ideal secara islam.
Keluarga ideal didefinisikan sebagai keluarga yang diliputi oleh sakinah (ketenteraman), mawaddah (rasa cinta) dan rohmah (kasih sayang). Di dalam keluarga terdapat interaksi yang harmonis antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing anggota keluarga memerankan peran yang sesuai. Ayah sebagai kepala keluarga bertanggung jawab penuh atas keluarga beserta anggota yang dipimpinnya, ibu sebagai kepala urusan rumah tangga bertangung jawab atas urusan di dalam rumahnya, anak-anak berbakti kepada orang tua dan semuanya beriman serta bertaqwa kepada Allah.
Mewujudkan keluarga ideal secara islami dimulai dari memilih pasangan hidup. Hadith Rasulullah yang menjelaskan kriteria memilih pasangan hidup adalah sebagai berikut, “Perempuan dinikahi karena empat faktor, yaitu karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita karena agamanya, engkau akan beruntung.” (HR. Bukhori, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad Ibn Hambal, dan Ad-darimi dalam kitabnya dari sahabat Abu Hurairah). Hadith ini menjelaskan kepada kita bahwa memilih pasangan hidup yang utama adalah karena agamanya.
Ketika kita telah memiliki pasangan hidup maka selanjutnya kita tentukan visi dan misi keluarga. Jika dahulunya seorang lajang memiliki visi dan misi dalam hidupnya, setelah berumah tangga maka selayaknya visi misi tersebut dikomunikasikan dengan pasangan. Masing-masing tentu akan saling melengkapi dan menyempunakan, sehingga visi misi tersebut bukan lagi menjadi milik individu namun menjadi tugas bersama dalam mewujudkannya. Mungkin ada yang merasa bingung seperti apa visi misi keluarga itu, sedikit saya contohkan berikut. Jika saya sebelum menikah memiliki visi menjadi muslimah yang shalihah, cerdas dan mandiri secara materi, misi saya diantaranya adalah kuliah sampai magister, memiliki usaha mandiri, aktif dalam kegiatan sosial, serta rajin mengikuti kajian ilmu. Setelah menikah maka visi saya menjadi istri dan ibu yang shalihah bagi keluarga. Misi yang saya buat antara lain adalah memperbanyak ilmu tentang keluarga, belajar memasak, belajar menjahit, aktif dalam kegiatan kajian di masyarakat sekitar.
Visi dan misi yang telah disepakati bersama selanjutnya direalisasikan dalam kehidupan nyata. Jangan membayangkan dalam merealisasikannya selalu mulus dan lancar. Ada banyak kendala dan halangan baik yang datang dari faktor internal seperti malas, lelah, maupun faktor eksternal seperti dukungan dari suami, fasilitas yang memadai, serta ekonomi keluarga yang pas-pasan.
Rumah tangga yang baru dibina sangatlah rentan dengan permasalahan yang terkadang jika dinilai bukanlah sebuah masalah, hanya penyikapannya yang kurang tepat. Misalnya saja kebiasaan dan pola makan. Seorang laki-laki yang dulunya hidup bersama orang tua terbiasa dengan sayur lodeh, kerupuk selalu tersedia dimeja makan, tiba-tiba istrinya menyiapkan makan dengan sayur bening dan sambal. Dalam hati laki-laki itu dongkol shingga makannya tidak lahap. Istri yang mendapati suaminya tidak lahap kemudian kecewa dan bersedih. Nah permasalahan sepele namun menyebabkan kurangnya harmonis dalam sebuah ruah tangga. Jika antara suami istri dalam berumah tangga tidak saling toleransi dan terjalin komunikasi yang hangat, masalah sepele dapat menjadi besar karena tidak tepat dalam menyikapi.
Kehadiran buah hati yang dinantikan dapat semakin mengharmoniskan hubungan antara suami istri. Kematangan emosinya pun semakin baik karena telah menjadi seorang ayah ibu bagi putra-putrinya. Pendidikan bagi anak dan teladan pada setiap aktifitas menjadikan prioritas utama ketika putra-putrinya dalam masa perkembangan. Disinilh ditanamkan aqidah yang benar dan keimanan agar kelak putra-putri kita menjadi generasi rabbani yang beriman dan bertaqwa. Ketika dewasa ia telah siap mandiri dengan bekal yang telah kita berikan, tanpa mengabaikan usahanya sendiri dalam mengembangkan diri.

Rumah tangga yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan, maka akan menjadikan keluarga dan anggotanya senatiasa diliputi sakinah, mawaddah dan rohmah. Bagaimanapun mewujudkan keluarga muslim yang ideal tidaklah mudah, namun tetap harus berusaha dengan sungguh-sungguh sebelum membina keluarga, saat berkeluarga sampai waktu Allah telah memanggil kita menghadap-Nya. Semoga kita senantiasa diberikan kemampuan untuk istiqomah. Amin...
Menikah muda? Kenapa tidak?

Judul yang saya angkat mungkin terasa menantang bagi sebagian orang, dan terasa menggelitik bagi sebagian yang lain. Kenapa saya sebut menantang bagi sebagian orang, karena selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa menikah diusia muda identik dengan pernikahan dini yang diakibatkan oleh virus MBA (Merriage by Accident). Selain itu faktor kemapanan masih lagi diperhitungkan oleh para orang tua. Meskipun masih ada juga orang tua yang tidak terlalu memperhitungkan tingkat kemapanan putra putrinya, mungkin dari 10 hanya ada 1 yang demikian. Menantangkah menurutmu? Kalau menurut saya sangat menantang.
Apakah seharusnya kita menikah muda? Jawaban saya “tidak juga”. Ada kalanya menikah adalah sebuah kewajiban, yaitu ketika seseorang memiliki hasrat seksual yang kuat dan ia khawatir dapat terjerumus zina. Hukumnya menjadi sunnah ketika seseorang memiliki keinginan menikah dan memiliki kemampuan materi yang cukup untuk menikah. Jika seseorang memiliki keinginan menikah namun belum mampu secara materi untuk menikah, maupun memiliki materi cukup untuk menikah namun belum memiliki keinginan untuk menikah hukum menikah baginya menjadi makruh. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menunaikan hak istri maka hukum menikah baginya adalah haram.
Sebagian masyarakat kita memiliki anggapan bahwa seseorang yang menikah diusia muda diakibatkan oleh virus MBA (Merriage by Accident). Meskipun tidak dapat dipungkiri adanya kenyataan tersebut, namun tidak ada salahnya kita sebagai peubah anggapan masyarakat yang demikian. Bahwa tidak semua yang menikah muda diakibatkan oleh virus MBA (Merriage by Accident), namun bertekad menjaga kehormatan dengan jalan halal sebuah pernikahan.
Keuntungan yang kita peroleh saat memutuskan menikah muda antara lain adalah menyelamatkan dari perkara yang mengarah zina, menikmati indahnya pacaran pasca penikahan bukan sebaliknya, menunudukkan pandangan terhadap lawan jenis, menjaga hati dan pikiran, membentuk kematangan emosi bersama pasangan, saling mendukung dalam mewujudkan karir dan impian, serta memiliki kesempatan memperoleh keturunan lebih besar.
Nah sekarang batasan usia muda itu berapa? Menurut wikipedia.org masa muda adalah seseorang yang berada pada rentang usia 17 sampai 25 tahun. Pada usia menjelang 20an tahun seseorang berada pada tahap dewasa awal menurut ilmu psikologi. Pada fase dewasa awal ini seseorang mengalami transisi fisik (physically trantitiopn), transisi intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition). Pada fase dewasa awal inilah seseorang tepat dalam menjalin hubungan intim dan berkomitmen dalam sebuah ikatan pernikahan. Dari segi emosional seseorang pada fase ini memiliki motivasi untuk mencapai sesuatu yang besar didukung oleh kemampuan fisik yang prima. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi yang berangsur-angsur mengikuti usia yang semakin bertambah.

Tantangan apa sajakah ketika kita mengambil keputusan untuk menikah muda dan bagaimana solusinya? Simak artikel selanjutnya ya....