Saturday, 28 January 2012

surat untuk seorang akhi ditempat yang takku tahu dimana


Malang, 12 November 2011

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokah,
Bismillahirrahmaanirrahim, ba’da tahmid wa sholawat....
Syukur kepada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu sampai saat ini. Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan hidayah-Nya. Amin,
Mas, aku menghormatimu karena Allah, insyaAllah. Sebelumnya aku mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan dihati dengan apa yang nak kutulis. Mungkin awal pertemanan kita biasa saja. Tak sedikitpun terbersit dalam hatiku rasa yang berbeda. Komunikasi kitapun tidak macam-macam, mungkin sebatas membicarakan masalah sosial, pendidikan dan lain-lain. Seiring berjalanya waktu,aku merasa pertemanan kita semakin dekat bahkan pertemanan yang dulu telah berubah manjadi suatu rasa yang berbeda yang mulai muncul. Setelah aku sadari, rasa ini belum saaatnya hadir. Sebelum semuanya terlanjur, marilah kita perbaiki niat kita bersama. Jika aku punya keinginan seperti ini, namun tidak ada dukungan darimu apalah artinya semua ini. Aku butuh bantuan dan dukunganmu, untuk melaksanakanya.
Mas, aku tidak ingin menjerumuskanmu, begitu pula sebaliknya. Apa yang kita rasakan ini belum saatnya, perasaan yang timbul karena nafsu belaka itulah manusia. Aku sendiri pun merasakanya. Belum terlambat untuk kita memperbaikinya sebelum kita jauh melangakah. Semua ini  akan ditanyakan oleh-Nya di yaumul akhirah nanti, dan aku tidak ingin kita tergelincir dalam rayuan syaithanirrajim yang menghinggapi hati kita, yang memperindah hubungan haram ini. Aku menganggap hubungan ini sebagai pacaran. Bukan aku nak memutuskan, namun aku ingin kita menunda. Menunda dalam semua segi, komunikasi yang berlebihan, perhatian yang special, dan lain sebagainya. Marilah kita bersabar, masih ingatkah engkau? Bersabarlah dengan keindahan, apa yang engkau inginkan akan engaku dapatkan selama engkau mau berusaha dan berdo’a dengan sungguh-sungguh. Niatkan semua ini kerana Allah, insyaAllah jika kita memang ditakdirkan bersama, pasti suatu saat akan kembali.
 Mas, jangan marah ya. Aku telah memikirkan ini. Aku ingin untuk saat ini kita jalani hari-hari kita masing-masing. Aku tahu kesungguhan niatmu, untuk saat ini. Aku sangat mengahargai niat baikmu, namun aku belum siap jika sekarang kita terus berhubungan seperti ini. Aku menganggapnya pacaran, dan aku tidak ingin pacaran sebelum aku menikah. insyaAllah, jika kita ditakdirkan bersama, pasti Allah akan mempertemukan kita. Begitu pula sebaliknya, meskipun saat ini kita terus behubungan seperti ini, jika Allah tidak menghendaki kita bersama pastilah kita akan terpisah.
Aku menyambut niat baikmu, namun aku tidak menginginkan hubungan kita berlebih menjadi pacaran dalam istilah kita sebelum ada ikatan yang menghalalkan hubungan kita.  Cukuplah komunikasi kita sebagai tanda bahwa engkau mengenalku, bolehlah andai seminggu sekali untuk menanyakan kabar, keadaan ataupun hal lain. Namun jangan setiap hari, ibarat tanaman jika setiap hari di pupuk akan semakin cepat tumbuhnya. Begitu pula perasaan kita, jika sering kita berkomunikasi, itu akan memepererat hubungan kita. Padahal hubungan kita ini belum halal. Jika tidak terbersit sedikitpun rasa mungkin itu tidak apa-apa, namun di dalam hati ini ada perasaan yang berbeda sehingga ini dapat menyebabkan rusaknya hati kita.
Saat ini kita masih sama-sama mencari ilmu, mencari bekal untuk masa depan kita, masa depan dunia akhirat. Dan kita masih memiliki impian masing-masing yang ingin kita wujudkan. Untuk itu, jadilah engkau penyemangatku untuk menjadikanku seorang muslimah yang sesuai harapan Islam, begitu pula semoga engkau bisa menganggapku sebagi penyemangat untuk menjadikanmu sebagai sorang muslim harapan Islam. Aku percaya padamu, insyaAllah Allah akan menjagamu. Begitu pula, semoga Allah menjagaku. Kita saling mendo’akan, semoga jika kita ditakdirkan bersama nanti kita akan dipertemukan kembali dalam pertemuan yang sudah tepat pada waktunya, dalam pertemuan yang penuh barokah. Ketika engkau telah siap lahir dan bathin, begitu juga denganku.
Untuk saat ini, kita jalani hidup kita masing-masing.  Mari kita bertaqwa kepada Allah menjauhi larangan-larsngan-Nya, termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insya Allah Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenci-Nya pasti engkau akan dipertemukan dengan seorang wanita yang shalihah, siapapun itu. Entah aku, atau orang lain yang  jauh lebih baik dariku. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar senantiasa hidupmu dalam rangka untuk mencari ridha-Nya dalam ikatan pernikahan yang suci. Begitu pula aku, semoga juga demikian. insyaAllah,,
Mungkin cukup sekian yang bisa kusampaikan, wallahu a’lam bisshowwab. Setelah engkau membaca ini, tolong direnungi. Maafkan atas khilafku selama ini, dan terimakasih.
Pesanku, wujudkanlah impian-impianmu, jangan lengah dan putus semangat. Ada seseorang yang menanti kesuksesanmu.
Selain ini, kusertakan pula artikel dan tulisan yang kukutip dari buku, yang kemarin kujanjikan untuk kukirim.Semoga ini bermanfaat untuk kita, amin..
Selamat berjuang, tetap semangat untuk mencari ridha Allah,,
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokah,




Dariku
Aini mufida

No comments:

Post a Comment

terimakasih atas komentarnya, semoga bisa memperbaiki untuk kedepanya.