Kurasakan kekecewaan
yang tiada dapat kuungkapkan. Hingga
akhirnya mengantarkan aku pada dunia yang asing bagiku. Dunia yang membawaku
pada khayal tentang-Nya, tentang ketidak mampuanku, tentang kekecewaanku,
tentang pemberontakan yang nak kulakukan.
Hingga akhirnya kulakukan
pula pemberontakan itu sebagai ungkapan kekecewaan ini. Ku coba tinggalkan Dia
dengan duniaku sendiri. Kulupakan Dia, kujauhi Dia, dan kutantang kehendak-Nya.
Beberapa waktu aku mampu bertahan, namun ketika hidup kurasa tiada arti tanpa
hadir-Nya, kurasakan semakin tak kudapati ketenangan jiwa, dan kudapati diriku
terjatuh dalam lubang yang cukup dalam dan tak mampu rasanya andai aku harus keluar
sendiri, mengahadapi sendiri. Saat itulah kuputuskan kembali untuk mengakhiri
pemakaran ini. Kucukupkan pencarian yang tiada berujung ini, dan tak kudapati
apa sebab kekecewaanku.
Ketika
hati mencoba tuk bersandar selain-Nya, ternyata tak kudapati ketenangan.
Ketika
diri tak mampu lagi menahan amarah, hanya dengan mengingat-Nya ketenangan itu
kan dapat di jelang.
Sebenarnya
apakah hidup kita, mencari apa kita dalam hidup ini, dan siapa yang mampu
menguatkan diri dan hati
Dialah
Illah Rabb yang Maha Kuasa, Yang Maha Rahman dan Rahim..
No comments:
Post a Comment
terimakasih atas komentarnya, semoga bisa memperbaiki untuk kedepanya.