Friday, 9 December 2011

SENJA HARI INI


Subhanallah,, apa yang tidak pantas untuk kusyukuri. Disini, ditempat biyasa aku menyendiri, tempat dimana orang menyebutku mencari inspirasi, mencari wangsit, atau apalah mereka menyebutnya. Yang pasti di tempat ini aku merasakan ketenangan, aku merasakan keindahan yang diciptakan-Nya. Semua terasa indah, menyejukkan pandangan, menentramkan hati. Terlupakanku oleh polusi udara di bawah sana, terlupa oleh bisingnya suara kendaraan bermotor di sebelah, terlupa oleh tugas kuliah yang terasa memberatkan. Semua teralihkan menjadi ketenangan yang tiada terperikan.
Taukah engkau sahabat, saat kutulis ini, disini, adalah saat yang indah yang kusaksikan. Semilir angin meniup ujung jilbabku,gema tilawah yang diputar di masjid sebelah, hangatnya sinar matahari sore yang nak menuju ke peraduanya, semua menjadi suatu sensasi yang menambah keindahan ciptaan-Nya. Subhanallah, andai bisa kulukis dan kutunjukkan kepada orang lain. Betapa indahnya senja hari ini.
Teringatku oleh sahabat-sahabat kecilku dulu. Hangat sinar matahari senja membawaku pada hari-hari lalu dimana aku dan kawan-kawanku pulang dari bermain bersama. Ya, disenja hari seperti ini aku pulamg dari bermain bersama mereka. Sudah menjadi tradisi masa kecilku jika pulang dari bermain waktu senja begini. Ketika aku dan kawan-kawanku masih belum terpikirkan oleh tanggung jawab, beban hidup, dan kewajiban yang harus ditunaikan. Yang ada dalam benak kami saat itu hanyalah kesenangan, kebersamaan, tertawa bersama dan berpetualang penuh tantangan. Suasana saat itu terasa hadir kembali. Kurasakan hangatnya matahari senja hari ini masih seperti senja kala itu. Kerinduanku pada kawan-kawan kecilku, mengantarkanku mengingat pengalaman masa dulu. Disaat anak-anak lain mungkin tidak merasakan sepertiku, hidup apa adanya, dengan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin belum waktunya bagi anak seusiaku, namun aku menikmatinya saat itu. Bersama teman-teman yang selalu menemaniku, mau menerimaku apa adanya, bahkan mereka menikmati pekerjaan-pekerjaan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Aku dibesarkan di desa, kawan-kawanku ada juga yang memang hidup di desa namun gaya hidupnya seperti di kota. Karena kita sahabatan sudah lama, dan dia memang merasa senang bergaul dengan aku dan kawan-kawan yang dari desa, kami sering bermain bersama atau sekedar menemaniku membantu orang tua disawah. Karena kami masih anak-anak yang suka dengan petualangan dan hal baru yang menantang, kami sering bermain di sawah, berkeliling sawah menangkap jangkrik, mencari bunga tebu, atau sekedar ingin bercanda-canda di pinggir sawah.
Kawan-kawan kecilku, berenam itu yang sering, yaitu  aku, Lutfi, Yuni, Nita, Tina, Yanti, tambah satu lagi masku yang usianya seumuran kami juga. Kami bertujuh adalah sekelompok anak kecil yang seusia, satu sekolah, satu angkatan dan satu persahabatan.  Kadang juga bertambah teman yang lain, bisa sampai bersepuluh bahkan lebih.
Suka dan duka masa kecil kami lalui bersama, senang dan susahnya sekolah kami rasakan bersama, kekompakan, persahabatan, kasih sayang, dan perjuangan. Sungguh tak terbayangkan olehku kala itu, jika suatu saat nanti aku akan merindukan saat-saat kebersamaan kami. Sekarang, disini, saat ini aku merindukanya. Hangatnya sinar matahari senja ini membawaku dan mengingatkanku pada masa kecilku, membawaku pada kerinduan kebersaan kawan-kawan kecilku. Sekarang kami telah saling jauh, punya kehidupan masing-masing. Aku disini bertanggung jawab terhadap kuliahku,mereka ada yang sudah punya tanggung jawab terhadap keluarganya, ada yang punya tanggung jawab terhadap pekerjaanya, ada pula yang punya tanggung jawab terhadap rumah tangganya.
Ingatkah mereka dengan kenangan- kenangan kebersamaan kita? Ataukah hanya aku yang ingat dan merasakan  kerinduan ini? Mungkin mereka telah disibukkan oleh tanggung jawabnya, mereka tidak sempat lagi teringat kenangan masa kecilnya, atau mungkin mereka teringat namun tak ada waktu untuk saling bersua. Hmmmmm,,,,, kawan-kawan kecilku, kurindukan kebersamaan kita.
Saat ini aku merindukan hari lalu yang ketika itu tak pernah terpikirkan akan kurindukan disaat yang akan datang. Mungkin juga suatu saat nanti aku akan merindukan hari ini, hari yang telah berlalu. Hari-hari yang tak kusadari telah berlalu begitu cepat, bahkan lebih terasa cepat dari tidur malamku. Mungkin suatu saat nanti, ketika aku telah berada di tempat lain, dengan suasana yang berbeda, aku akan merindukan saat ini. Saat dimana aku sering merenung,memikirkan banyak hal yang sedang kuhadapi, serta menyaksikan kebesaran-Nya. Disini, di balkon lantai tiga tempatku berada saat ini, kusaksikan keindahan ciptaan-Nya yang tak mampu kuungkapkan dengan kata-kata. Aku mampu merasakan keindahan, ketenangan, namun sulit untuk kuungkapkan jika tidak engkau rasakan sendiri.
Subhanallah, indah, nikmat dan menentramkan jiwa yang sedang gelisah. Disinilah kusaksikan kebesaran-Nya yang semakin meyakinkanku. Semakin membuatku yakin dengan kebesaran-Nya, semakin membuatku yakin dengan kuasa-Nya, semakin membuatku yakin dengan kasih sayang-Nya. Dialah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Alhmdulillah, telah diberikan-Nya kenikmatan ini, diberi-Nya kesempatan kepadaku untuk mengagungkan asma-Nya. Dan diberi-Nya kesempatan aku untuk merasakan kasih sayangnya. Alhamdulillah,,,,,,

No comments:

Post a Comment

terimakasih atas komentarnya, semoga bisa memperbaiki untuk kedepanya.