Saturday 3 December 2011

sakitnya hati


Sakitnya HATI

Hati adalah segumpal daging yang mempengaruhi diri seseorang. Ketika hati sakit, maka diri pun menjadi sakit karenanya. Hati yang sakit akan menyebabakan si pemilik hati tidak akan tenang menjalani kehidupanya. Bagaimankah sakitnya hati, apakah sama dengan sakitnya raga kita? Tidak, sakitnya hati tidak mudah diketahui orang lain apalagi dirinya sendiri kadang tidak menyadarinya. Apa saja contoh sakit hati? Yaitu hasud, iri terhadap nikmat orang lain, sombong, kikir, dan rakus. Itu adalah beberapa contoh sakitnya hati.
Jika hasud ada dalam hatimu, maka engkau sangatlah rugi. Rugi yang pertama, engkau akan menyakiti dirimu sendiri. Belum tentu orang yang engkau hasudi tahu tentang hasudmu. Maka ia akan biasa saja terhadap sikapmu, meskipun engkau memendam rasa yang tidak menyenangkan bagimu.  Rugi yang kedua, amal shalihmu akan dihapus oleh Allah bak api yang melalap kayu bakar. Sehingga tidak tersisa apapun kecuali abu yang tiada dapat termanfaatkan. Untuk itu, jauhilah sifat hasud. Ketika engkau merasa ada sedikit sifat hasud terhadap orang lain dalam hatimu, maka segeralah meminta-Nya untuk menghilangkan hasudmu. Dan senantiasa berbaik sangkalah kepada setiap orang.
Iri, dengki adalah sifat yang menyiksa diri. Ketika timbul sifat ini dalam hatimu segeralah berlindung kepada-Nya untuk menghilangkan sifat ini. Jika engkau membiarkan sifat ini bercokol di dalam hatimu maka engkau telah menyiapkan kehidupan yang tidak akan membawa ketentraman. Engkau selalu dihinggapi rasa penasaran atas nikmat orang lain, merasa tidak nyaman ketika orang lain mendapatkan nikmat dari-Nya, engkau ingin agar Allah mencabut nikmat itu dan memberikan nikmat itu kepadamu. Jika orang lain mendapatkan nikmat engkau terus-terusan merasa gelisah, apakah ini membuat seorang yang sakit iri ini menjadi menikmati hidupnya, menikmati apa yang ia miliki? Tidak sama sekali. Si iri ini tidak melihat apa yang ia miliki sebagai karunia-Nya untuk dinikmatinya, ia hanya memandang nikmat orang lain, yang mungkin lebih sedikit dibanding dengan nikmat yang diberikan-Nya kepadanya. Ia selalu memandang milik orang lain itu lebih dari apa yang ia miliki. Padahal belum tentu demikian. Si iri ini sungguh tersiksa hidupnya, untuk itu janganlah membiarkan sifat yang menyiksa diri ini ada dalam hatimu.
Sombong, pantaskah manusia memiliki sifat sombong? Sangat tidak pantas. Yang berhaq memiliki sifat sombong hanyalah Allah karena Dialah yang Maha Segalanya. Sedangkan manusia, apa yang bisa ia lakukan tanpa izin Allah? Tak ada. Manusia adalah makhluk sempurana, insan kamil dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Namun tidak dengan begitu manusia bisa menyombongkan dirinya. Allah sangat membenci sifat sombong. Karena Allah tahu manusia tidak selayaknya bersifat ini. Jika ada manusia yang berjalan dimuka bumi ini dengan sombong, Allah tidak segan-segan untuk tidak mengizinkanya masuk ke dalam surga-Nya. Sekecil biji sawipun jika di dalam hatinya ada sifat sombong, segeralah mohon ampun kepad-Nya. Tidak sepantasnya sifat ini ada pada diri makhluk.
Rizqi yang diberikan Allah kepada kita hanyalah titipan yang seharusnya kita salurkan kepada yang berhaq menerima. Jangan pernah berpikir bahwa rizqi yang diberikan kepada kita adalah milik kita seutuhnya. Tidak, di dalam rizqi yang kita dapatkan terdapat hak orang lain. Rizqi yang diberikan-Nya adalah titipan semata yang nanti sewaktu-waktu bisa diambilnya kembali. Untuk itu, jangan sampai rizqi yang dititipkan-Nya kepadamu sampai menjadikanya ada di dalam hatimu, jangan sampai. Biarkanlah rizqi itu sekedar ada di tanganmu, sehingga engkau mudah utuk memberikanya kepada orang lain dan ketika Allah mengambil kembali rizqi itu, engkau tak merasa kehilangan yang berlebihan karena memang sesungguhnya itu hanya titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Sang pemiliknya. Jika Allah menitipkan rizqi yang banyak kepadamu maka engkau diberi ujian dengan rizqi itu, mampukah engkau memanfaat engkau menahan nafsu untuk kepuasan pribadi. Namun jika engkau diberi rizqi yang sedikit, maka Ia mengujimu dengan rizqi yang sedikdit itu mampukah engkau bersabar, tetap teguh dijalan-Nya dan ikhlas menerimanya. Jika engkau mampu menjalani dengan ikhlas maka pahala besarlah bagimu. Allah berfirman bahwasanya kelak disurga akan dihuni oleh sebagian besar orang-orang yang dari golongan fakir dan miskin. Tidak menutup kemungkinan juga seorang yang kaya, namun mampu menahan nafsu, mentasyarufkan hartanya fisabilillah maka pahala yang lebih besar baginya. Engkau yang memiliki rizqi banyak ataukah sedikit, maka syukuri itu dan berikan haq orang lain yang ada pada hartamu.
Sesungguhnya memberikan sebagian harta yang engkau miliki di jalan Allah itu adalah rizqimu yang sesungguhnya. Teringatku pada ucapan seorang ustadz  bahwa sebaik-baik berbisnis adalah bisnis dengan Allah dan pasti engkau untung serta pasti balasanya. Mungkin memang saat ini tidak terlihat secar jelas namun sebenarnya itu pasti.
Sifat yang memalukan adalah rakus. Bisa diibaratkan seperti tikuslah seorang yang rakus itu. Ia selalu ingin mendapatkan lebih dari yang seharusnya menjadi haknya. Bahkan ia mungkin akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Janganlah sifat ini ada dalam dirimu. Sangat buruklah sifat ini, andai engkau merasa memiliki sifat ini segeralah untuk menghilangkanya dari dirimu.
Manusia adalah makhluk yang berubah-ubah kadar imannya. Terkadang imannya kuat, sehingga ia menyadari dirinya dan mampu mengendalikan hatinya. Namun terkadang manusia juga lengah, khilaf dengan hati dan dirinya sendiri. Supaya tetap pada keteguhan iman, maka sering-seringlah muhasabah diri. Bagaimana cara muhasabah diri? Banyak cara yang bisa dipakai untuk muhasabah diri, antara lain dengan sering-sering mengingat Allah. Dengan sering mengingat Allah maka kita akan terjaga dari perbuatan, perasaan dan sifat yang tidak diridhainya. Kita akan senantiasa merasa bahwa Allah melihat semua aktifitas kita setiap saat, bahkan yang tidak kita sadari sekallipun. Selain itu, rajin-rajinlah menghadiri majlis ilmu, sehingga engkau senantiasa terupdate iman dan menguatkanya. Jika iman kita kuat, dan kita bertaqwa kepadaAllah insyaAllah penyakit-penyakit hati yang berbahaya itu tidak akan mudah menjagkiti kita.

No comments:

Post a Comment

terimakasih atas komentarnya, semoga bisa memperbaiki untuk kedepanya.