Malang, 12
November 2011
Assalamu’alaikum warahmatullah
wabarokah,
Bismillahirrahmaanirrahim, ba’da
tahmid wa sholawat....
Syukur kepada Allah yang masih
mengaruniakan nafas padaku dan padamu sampai saat ini. Semoga kita senantiasa
dalam lindungan dan hidayah-Nya. Amin,
Mas, aku menghormatimu karena Allah,
insyaAllah. Sebelumnya aku mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan dihati dengan
apa yang nak kutulis. Mungkin awal pertemanan kita biasa saja. Tak sedikitpun
terbersit dalam hatiku rasa yang berbeda. Komunikasi kitapun tidak macam-macam,
mungkin sebatas membicarakan masalah sosial, pendidikan dan lain-lain. Seiring
berjalanya waktu,aku merasa pertemanan kita semakin dekat bahkan pertemanan
yang dulu telah berubah manjadi suatu rasa yang berbeda yang mulai muncul.
Setelah aku sadari, rasa ini belum saaatnya hadir. Sebelum semuanya terlanjur,
marilah kita perbaiki niat kita bersama. Jika aku punya keinginan seperti ini,
namun tidak ada dukungan darimu apalah artinya semua ini. Aku butuh bantuan dan
dukunganmu, untuk melaksanakanya.
Mas, aku tidak ingin menjerumuskanmu,
begitu pula sebaliknya. Apa yang kita rasakan ini belum saatnya, perasaan yang
timbul karena nafsu belaka itulah manusia. Aku sendiri pun merasakanya. Belum
terlambat untuk kita memperbaikinya sebelum kita jauh melangakah. Semua
ini akan ditanyakan oleh-Nya di yaumul
akhirah nanti, dan aku tidak ingin kita tergelincir dalam rayuan
syaithanirrajim yang menghinggapi hati kita, yang memperindah hubungan haram
ini. Aku menganggap hubungan ini sebagai pacaran. Bukan aku nak memutuskan,
namun aku ingin kita menunda. Menunda dalam semua segi, komunikasi yang
berlebihan, perhatian yang special, dan lain sebagainya. Marilah kita bersabar,
masih ingatkah engkau? Bersabarlah dengan keindahan, apa yang engkau inginkan
akan engaku dapatkan selama engkau mau berusaha dan berdo’a dengan
sungguh-sungguh. Niatkan semua ini kerana Allah, insyaAllah jika kita memang
ditakdirkan bersama, pasti suatu saat akan kembali.
Mas, jangan marah ya. Aku telah memikirkan ini.
Aku ingin untuk saat ini kita jalani hari-hari kita masing-masing. Aku tahu
kesungguhan niatmu, untuk saat ini. Aku sangat mengahargai niat baikmu, namun
aku belum siap jika sekarang kita terus berhubungan seperti ini. Aku
menganggapnya pacaran, dan aku tidak ingin pacaran sebelum aku menikah.
insyaAllah, jika kita ditakdirkan bersama, pasti Allah akan mempertemukan kita.
Begitu pula sebaliknya, meskipun saat ini kita terus behubungan seperti ini,
jika Allah tidak menghendaki kita bersama pastilah kita akan terpisah.
Aku menyambut niat baikmu, namun aku
tidak menginginkan hubungan kita berlebih menjadi pacaran dalam istilah kita
sebelum ada ikatan yang menghalalkan hubungan kita. Cukuplah komunikasi kita sebagai tanda bahwa
engkau mengenalku, bolehlah andai seminggu sekali untuk menanyakan kabar,
keadaan ataupun hal lain. Namun jangan setiap hari, ibarat tanaman jika setiap
hari di pupuk akan semakin cepat tumbuhnya. Begitu pula perasaan kita, jika
sering kita berkomunikasi, itu akan memepererat hubungan kita. Padahal hubungan
kita ini belum halal. Jika tidak terbersit sedikitpun rasa mungkin itu tidak
apa-apa, namun di dalam hati ini ada perasaan yang berbeda sehingga ini dapat
menyebabkan rusaknya hati kita.
Saat ini kita masih sama-sama mencari
ilmu, mencari bekal untuk masa depan kita, masa depan dunia akhirat. Dan kita
masih memiliki impian masing-masing yang ingin kita wujudkan. Untuk itu,
jadilah engkau penyemangatku untuk menjadikanku seorang muslimah yang sesuai
harapan Islam, begitu pula semoga engkau bisa menganggapku sebagi penyemangat
untuk menjadikanmu sebagai sorang muslim harapan Islam. Aku percaya padamu,
insyaAllah Allah akan menjagamu. Begitu pula, semoga Allah menjagaku. Kita
saling mendo’akan, semoga jika kita ditakdirkan bersama nanti kita akan
dipertemukan kembali dalam pertemuan yang sudah tepat pada waktunya, dalam
pertemuan yang penuh barokah. Ketika engkau telah siap lahir dan bathin, begitu
juga denganku.
Untuk saat ini, kita jalani hidup
kita masing-masing. Mari kita bertaqwa
kepada Allah menjauhi larangan-larsngan-Nya, termasuk dalam soal hubungan kita
ini. Insya Allah Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita. Kalau
engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenci-Nya pasti engkau
akan dipertemukan dengan seorang wanita yang shalihah, siapapun itu. Entah aku,
atau orang lain yang jauh lebih baik
dariku. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar senantiasa hidupmu dalam
rangka untuk mencari ridha-Nya dalam ikatan pernikahan yang suci. Begitu pula
aku, semoga juga demikian. insyaAllah,,
Mungkin cukup sekian yang bisa
kusampaikan, wallahu a’lam bisshowwab. Setelah engkau membaca ini, tolong
direnungi. Maafkan atas khilafku selama ini, dan terimakasih.
Pesanku, wujudkanlah impian-impianmu,
jangan lengah dan putus semangat. Ada seseorang yang menanti kesuksesanmu.
Selain ini, kusertakan pula artikel
dan tulisan yang kukutip dari buku, yang kemarin kujanjikan untuk kukirim.Semoga
ini bermanfaat untuk kita, amin..
Selamat berjuang, tetap semangat
untuk mencari ridha Allah,,
Assalamu’alaikum warohmatullah
wabarokah,
Dariku
Aini mufida