Thursday 12 April 2018

Manfaat dan Hikmah Adab Makan dan Minum

        Sebagai muslim tentunya kita tahu bahwa adab makan diantaranya adalah mengawali dengan basmalah, tidak bersandar, mengambil yang dekat dengan kita, tidak berdiri, tidak sambil berbicara, mengunyah makanan sampai benar-benar lumat, menggunakan tangan kanan diutamakan langsung tanpa sendok, makan ketika lapar dan berhenti makan seblum kenyang, serta tidak bersuara saat mengunyah atau saya sebut dengan mengecap makanan (dalam bahasa jawa adalah kecap, bukan kecap yang pakai huruf e ya.. Ini e nya dibaca separuh saja jadi e seperti kita berucap kemana.)
dokumentasi pribadi by @jendela_warna

       Banyak manfaat dan hikmahnya apabila kita mengikuti adab makan tersebut, terutama bagi kesehatan kita. Sudah banyak diketahui dan dibuktikan oleh ilmu kesehatan bahwa mengikuti adab makan tersebut dapat berdampak baik bagi kesehatan. Mungkin diantara kita ada yang sudah terbiasa dengan adab makan tersebut sehingga tanpa menyadari dapat menerapkan dengan mudah saja setiap saat dan disetiap tempat. Namun ada juga yang masih belum terbiasa dengan adab ini, saya katakan belum terbiasa bukan tidak terbiasa karena bisa jadi suatu saat adab makan yang belum sesuai akan dirubah menjadi sesuai tuntunan Islam bagi yang beragama islam, non islam pun tidak ada salahnya menerapkan karena terbukti adab makan seperti tersebut di atas baik bagi kesehatan terutama pencernaan .
       Saya mau bercerita tentang pengalaman pribadi saya yang berkaitan dengan adab makan dan minum. Cerita saya awali dari kebiasaan makan saya yang sulit makan secara cepat, suatu saat saya coba makan secara cepat sebagaimana mereka yang terbiasa makan cepat. Ada orang yang meyakini bahwa seseorang yang cara makannya cepat atau cepat selesai, cara bekerjanya pun cepat dan cepat selesai. Hal ini mengesampingkan kualitas hasil ya, hanya kecepatan bekerja nya saja. Ketika saya coba makan secara cepat tentunya makanan yang dikunyah tidak selumat makanan yang dikunyah dengan cukup. Ternyata diakhir makan saya merasakan ada sesuatu yang bersarang di tenggorokan dan menyebabkan sulit bernapas sebagaimana biasanya. Kejadian serupa juga pernah saya alami ketika saya terpaksa makan sambil berdiri, tepatnya kenapa saya terpaksa berdiri saya lupa. 
       Nah bagaimana ketika mengahidiri walimah pernikahan dan umumnya dilaksanakan di gedung mewah yang tidak menyediakan kursi secara khusus untuk tamu undangan. Ketika hendak makan carilah kursi, atau tempat apa saja yang bisa dipakai duduk. Apabila benar-benar tidak menemukan alat untuk duduk, saran saya ada dua yaitu duduk berjongkok atau duduk dilantai. Memalukan dong tentunya kalau duduk dilantai? Mungkin iya, tetapi bagi yang mengerti adab makan hal ini wajar bagi mereka. Dan tentunya bagi penata acara yang tahu seluk beluk tempat acara tidak mungkin membiarkan tamu undangan duduk dilantai. Pasti dicarikan kursi atau alas duduk yang layak dan mempersilakan Anda duduk ketika makan. 
       Selanjutnya yang mau saya ceritakan adalah adab tidak mengecap makanan sampai bersuara. Pada umumnya sebagian besar orang merasa risih makan semeja atau bersanding dengan orang yang mengecap makanannya sampai bersuara. Namun disisi lain masih saja ada orang yang terbiasa makan dan mengecap makanannya sampai bersuara. Saya pernah tanpa sengaja mengecap makanan (tidak selalu menutup mulut sehingga bersuara) karena sedang batuk. Hasilnya bibir tergigit dan menyebabkan sariawan di bibir bagian dalam. Untuk mengurangi efek bersuara saat mengunyah makanan biasanya saya makan dengan terus menutup mulut. Dikarenakan sedang batuk, tanpa sengaja akhirnya tidak selalu menutup mulut dan hasilnya sariawan. Mungkin ada yang terbiasa makan dan mengecap makanan sampai bersuara tetapi tidak pernah berakibat sariawan atau akibat yang lain, saran saya cobalah untuk mengurangi frekuensi suara terdengar. Setidaknya kesopanan di tempat umum tetap diutamakan, yaitu dengan mengurangi suara kecapan makanan. Bisa saja ketika makan ditempat umum ada orang yang terganggu dengan kebiasaan bersuara dalam mengecap makan Anda. 
       Satu lagi cerita saya, yaitu tentang adab minum. Di tempat tinggal saya sudah umum orang minum tanpa menggunakan gelas, langsung tuang ke mulut dari botol minum atau dari cerek dan teko. Saya pun terbiasa demikian, namun kalau orang lain bisa minum sekali tuang langsung banyak karena ditelan langsung dengan mendongak, kalau saya tidak bisa. Jadi sekali tuang untuk sekali telan dengan posisi kepala tegak dulu. Urutannya nuang air ke mulut dulu, air disimpan dalam mulut, menegakkan kepala baru menelan air yang ada di mulut. Nah tidak jarang saya lupa minum sambil berdiri, akibatnya selalu tersedak. Ilmu kesehatan tentu tahu dan dapat menjelaskan kenapa makan dan minum dianjurkan sambil duduk, salah satunya supaya tidak menyebabkan tersedak seperti yang sering saya alami. 
       Apakah Anda seperti saya yang sering lalai dengan adab makan sehingga mengganggu kesehatan? Kalau saya mau berubah mengikuti adab yang baik, apakah Anda masih belum mau seperti saya? Silakan berbagi pengalaman tentang adab makan dan minum di kolom komentar. Semoga bermanfaat sharing saya tentang adab makan dan minum kali ini. Semangat memperbaiki adab makan. Wassalam..