Sunday, 12 February 2012

MENJADI POSITIF LEBIH BERMANFAAT


Dunia telah mendidikku menjadi seperti  ini. Perjalanan panjang yang kulalui untuk menjadi seperti ini tidak instant karena diriku sendiri. Banyak orang yang terlibat dan turut dalam pembentukan karakter yang ada pada diriku. Inilah diriku apa adanya, boleh dunia mengatakan kehidupan hanya seperti ini, boleh dunia mengatakan hidup mengalir bagai air, boleh pula dunia menganggap manusia serakah dan tamak. Memang begitulah sifat kodrati manusia yang sesungguhnya, tinggal dirinya mampu mengendalikan itu menjadi positif atau tidak.
Ketika dunia mengatakan kehidupan hanya seperti ini. Ini karena tak ada yang lebih yang dirasakan di dunia ini dan tak ada yang ia berikan bagi dunia. Itu hanyalah ungkapan orang yang putus asa. Ketika dalam hidup mampu menjadi sosok yang bermanfaat bagi dunia, memiliki sejarah dan perjuangan yang dikenang dunia maka takkan mungkin kehidupan dinilai “hanya seperti ini” tetapi “kehidupan yang seperti inilah yang seseungguhnya”.
Ketika dunia mengatakan hiduplah mengalir bagai air. Itu hanyalah ungkapan orang yang malas dan tidak tahu tujuan hidupnya. Jika ia punya tujuan jelas dan ia berkeinginan menyatakan tujuan itu menjadi kenyataan maka tak mungkin hanya menjalani hidup bagai air yang mengalir. Tahukah hukum aliran fluida, bahwa zat cair mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Apakah kehidupan ini hanya akan mengalir menuju tempat yang lebih rendah, menuju tampat yang belum pasti? Jangan sampai meniti hidup menuju yanglebih rendah, harus menanjak ke atas, menuju tempat yang lebih tinggi, menuju tempat yang lebih dekat dengan tujuan yang diinginkan. Ungkapan orang bijak dahulu mengatakan,” gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Jika kehidupan hanya mengalir bagai air, kapan ia akan sampai pada tujuannya yaitu langit. Maka dari itu, jangan menjalani hidup mengalir bagai air yang tidak jelas tujuan aliranya. Jalani kehidupan ini dengan terus naik, menanjak dan terus mendekati tujuan kehidupan.
Ketika dunia menganggap manusia adalah makhluk yang tamak, makhluk yang serakah adalah  hal wajar karena itu adalah kodrati manusia yang harus bisa dikendalikan dan dimanfaatkan menjadi hal yang bernilai positif. Boleh tamak dan serakah dalam kebaikan, serakahlah dalam mendapat pahala dan ridho Allah. Buatlah sikap yang kodratinya tidak baik, namun dirubah menjadi sikap positif yang bermanfaat bagi orang lain.
Mungkin perlu merubah minded yang negatif menjadi positif supaya lebih bermanfaat.