Saturday, 16 July 2011

renungan


Ketika suatu kali kupahami sebuah cerita dari film, yang bisa kutangkap dari cerita yang tersampaikan adalah sebuah perjuangan. Ya, perjuangan yang dilakukan oleh seorang gadis kecil dari golongan rakyat jelata untuk meminta perlindungan terhadap kerajaan. Ia terlahir dari sebuah keluarga yang membela rakyat yang lemah, namun kerajaan menganggapnya sebagai konspirasi yang membahayakan kerajaan. Padahal tujuanya adalah untuk melindungi rakyat. Keluarganya terbunuh semua, dan ia tumbuh dibesarkan oleh teman ayahnya yang kemudian dianggapnya sebagai kakaknya. Setelah usia remaja ia berusaha mencari kebenaran tentang pembunuhan atas keluarganya. Kemudian ia masuk dalam kerajaan menjadi dayang istana yang kemudian mengantarkanya menjadi seorang selir istana karena kepandaian dan hatinya yang baik.
Ini membuktikan bahwa seorang rakyat dari golongan bawah pun mampu menjadi seorang yang ternama bahkan dalam pemerintahan suatu negara. Padahal ia dulunya dianggap sebagai anak seorang penjahat negara, namun karena tak ada yang mengetahuinya dan memang ia memiliki niat tulus untuk memakmurkan dan melindungi rakyat maka dia sampai pada posisi penting dalam sebuah pemerintahan negara.
Ketika telah sampai pada posisi yang dianggapnya ia tidak pantas untuk menempatinya dan memang ia ingin mewujudkan keinginanya untuk membantu rakyat lemah di luar istana, ia pun meninggalkan istana dan tinggal di antara rakyat biasa untuk mengetahui secara langssung kehidupan rakyat. Ia bukanlah seorang yang gila dengan kekuasaan. Menurutnya kekuasaan bukanlah segalanya, bahkan merupakan tanggung jawab yang membebani baginya. Ia lebih merasa hidup jika berada diantara rakyat dan bisa membantu kehidupan rakyat untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran.
Karena kebaikanya terhadap rakyat, rakyat yang merasa pernah dibantunya sangat berterimakasih, bahkan berusaha melindunginya diluar istana. Banyak kejahatan-kejahatan, kasus ketidak adilan penguasa dan bangsawan yang mampu diungkapnya. Sungguh ia adalah seorang perempuan yang kuat, tangguh dan pemberani. Yang masih terkenang bagiku adalah ketika ia meninggalkan pemerintahan untuk berbaur dengan rakyat dan meninggalkan satu-satunya putranya di istana. Ia berpesan kepada anaknya, bahwa ia ingin dikenang oleh anaknya kelak dan menjadi teladan bagi anaknya ketika anaknya telah menjadi seorang kepala pemerintahan nantinya. Agar anaknya mampu menjadi seorang yang bijaksana dan menjadi seorang pemimpin yang mampu memakmurkan rakyatnya.
Ya,begitulah pesan yang dapat kupahami dari cerita itu. Inilah sebuah teladan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seorang dari rakyat kecilpun mampu menjadi orang yang berpengaruh dalam sebuah pemerintahan negara, dengan ketulusan dan kebaikanya. Namun setelah ia mendapatkan posisi yang berpengaruh dalam suatu pemerintahan ia tidak sewenang-wenagn menggunakanya, bahkan ia melepaskan posisi itu demi memakmurkan rakyat kecil, menegakkan keadilan dan melindungi rakyat yang lemah. Itulah teladan yang ia berikan kepada putranya, calon pemimpin negara. Itu jugalah yang seharusnya dapat kita contoh. Seorang perempuan yang mampu menjadi perempuan bijaksana dan memakmurkan rakyat. Walaupun terlahir dari keluarga rakyat kecil, namun dengan niat tulus dan kebaikanya ia mampu mendapatkan apa yang diinginkanya.

syair Dorothy Law N


Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
      
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
        
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, maka ia belajar percaya diri
         
Jika anak dibesarkan dengan pujian, maka ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, maka ia belajar keadilan
        
 Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menyenangi dirinya
          
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan cinta dalam hidupnya

keluarga


dokumen pribadi
Keluaraga adalah lingkungan pertama seorang anak mengenal kehidupan. Dalam hari-harinya sang anak yang masih polos ini akan merekam semua yang dilakukan oleh orang tua, lingkungan dan segala apa yang ada disekelilingnya. Untuk itu ketika orang tua memiliki anak ia harus menjadi orang tua yang mampu memberikan teladan baik bagi anak-anaknya. Jangan sampai orang tua salah dalam mendidik dan memberikan contoh kepada anaknya. Bagi sebagian orang tua tidak menyadari kehadiran anaknya adalah sebuah titipan dari Allah untuk dididik dan dijadikan generasi yang berkualitas guna menegakkan Dinullah. Banyak orang tua yang menganggap anak adalah beban, bahkan tidak jarang orang tua yang rela membunuh anak kandungnya karena kehadiran anak baginya merupakan baginya. Na’udzubillah, jika orang tua sampai berpikir demikian. Seorang anak yang tidak berdosa harus menjadi korban atas kesalahan kedua orang tuanya.
          Berbahagia dan bersyukurlah bagi yang merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Karena itu adalah nikmat Allah yang diberikan kepada anda. Apalagi jika orang tua anda selalu memberikan apa yang anda butuhkan, mencukupi semua itu dengan senang hati dan tidak menuntut dengan hal-hal yang tidak mampu anda lakukan. Nikmat yang sangat besarlah yang diberikan Nya kepada makhluk.
          Ayah adalah sosok bijaksana dan pemimpin dalam sebuah keluarga. Ia dihormati oleh semua anggota keluarga atas posisinya, kerja kerasnya dan juga keteladananya terhadap anggota keluarga yang lain. Sedangkan ibu adalah sosok yang lemah lembut dan cenderung dekat dengan anak-anaknya. Ibu adalah posisi yang sangat strategis dalam sebuah keluarga. Jika dalam keluarga ada seorang ibu yang hebat bisa dipastikan dalam keluarga tersebut akan melahirkan generasi-generasi yang berkualitas dan pemimpin yang bijak, bertanggung jawab dan mampu menjadi pemimpin yang adil. Ya, demikian karena ibulah yang memiliki kekuatan dalan sebuah keluarga. Tanpa dukungan seorang perempuan/istri, seorang laki-laki sulit atau bahkan tidak akan mapu menjadi orang yang hebat dan sukses. Benar kata bijak yang mengatakan bahwa dibalik kesuksesan seorang pria ada seorang wanita hebat dibelakangnya. Begitu pula seorang anak, tanpa ibu yang hebat seorang anak akan sulit tumbuh menjadi anak yang berkualitas. Ibulah yang dekat dengan seorang anak, memberikan pelajaran-pelajaran dasar pembentukan kepribadian bagi seorang anak, membuka pengetahuan anak tentang pandangan hidup serat ibulah tempat seorang anka mencurahkan perasaan, kasih dan sayangnya.
Untuk itu bagi seorang calon ibu persiapkanlah dirimu untuk menjadi ibu hebat  serta istri yang mampu mendukung suami. Begitu pula seorang calon suami pilihlah calon ibu bagi anak-anakmu kelak ibu yang hebat, yang akan mampu menjadikan anakmu menjadi anak-anak berkualitas dan menjadi penyeimbang hidupmu. Seorang istri sekaligus ibu hebat itulah seorang perempuan sholihah, ya perempuan sholihah lah yang mampu menjadi ibu hebat itu. Karena sesungguhnya perempuan sholihah lah seindah-indahnya perhiasan dunia.
Rosululloh bersabda dalam sebuah hadits yang menyatakan bahwa Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
 Dalam hadist tersebut Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam memberikan tuntunan kepada kita agar memilih pasangan yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.
begitu pula seorang perempuan juga seharusnya memilih calon suami dilihat dari agamanya. Karena sesungguhnya dengan melihat agamanya seorang laki-laki akan mampu menjadi pemimpin dalam rumah tangga yang sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Rosululloh. Dalam hadits Rosululloh disebutkan bahwa bagi seorang wanita perkara yang pertama kali ditanyakan di akhirat nanti adalah tentang sholat lima waktu dan ketaatanya terhadap suami. Ya, ketaatan terhadap suami. Karena ridho suami adalah ridho Allah, demikianlah ketika seorang perempuan sudah bersuami. Ketika seorang perempuan belum bersuami, maka ridho orang tua adalah ridho Allah, ketika sudah menikah ridho suamilah yang sama denga ridho Allah. Untuk itu mintalah kepada Nya untuk diberikan seorang suami yang akan mampu membawa anda (perempuan) menuju ridho Allah.
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan berpasang-pasangan. Setiap pasangan adalah memiliki kesamaan dan perbedaan dimana keduanya saling melengkapi. Dari keduanya itu ada visi dan misi yang sama dalam menjalani kehidupan, yaitu berlandaskan agama Allah. Dari keduanya Allah berikan rasa saling mengasihi dan menyayangi sehingga antara keduanya ada rasa tentram dan nyaman. Allah pun akan mempertemukan keduanya dalam keadaan yang sudah tepat, yaitu dalam keadaan dimana keduanya sudah selevel, yaitu keadaan dimana antara keduanya memiliki kesetaraan (iman dan taqwa).
Bagi yang sedang dalam penantian untuk menjalani kehidupan dalam rangka menyempurnakan agama Allah, maka bersabarlah dengan keindahan. Jagalah dirimu, kehormatanmu dan berusahalah senantiasa mendekatkan diri kepadaNya. Janganlah terburu-buru untuk mengungkapkan perasaan atau mencari seseorang yang dianggap cocok sebelum Allah mengizinkan. Karena sesungguhnya Allah tidak menghadirkan ia sebab ketampanan ataupun kecantikanya, kemuliaanya ataupun kepandaianya. Namun Allahlah yang akan menggerakkan dan  mempertemukan kalian pada saat yang tepat. Belum tentu orang yang anda kagumi adalah yang terbaik bagi anda. Allahlah yang Maha Tau yang terbaik bagi anda. Untuk itu bersabarlah dengan keindahan.